Kapan Saat Tepat Untuk Berhenti Berhutang

Berhutang adalah suatu tindakan yang memerlukan keberanian untuk memikul tanggu-jawab membayar kembali uang yang dipinjam pada  tenggang waktu yang telah ditentukan.

Banyak dari kita sering melakukan pinjaman untuk memperoleh suatu barang yang tidak mampu kita bayar penuh saat itu. Sebenarnya keadaan seperti itu wajar saja, namun jika berlebihan dan terlalu banyak berhutang, maka akan mengganggu stabilitas keuangan keluarga Anda. 

Seorang teman mengeluh mengenai kehidupannya. Ia bercerita ketika baru satu tahun menikah kehidupan terasa lebih menggembirakan namun sangat mengejutkan. Di mana ia harus mengikuti kemauan belanja istrinya yang tidak bisa terkontrol. Istrinya gemar berbelanja apa saja artinya apa yang dilihat dan suka langsung dibeli tanpa berpikir panjang. Ia tidak berani protes akan tindakan sang istri karena jika ia menyatakan keberatan, maka sang istri akan memberi alasan dan pasti akan terjadi perang mulut berakhir saling mendiamkan satu sama lain. Ia tidak suka dengan keadaan ini, namun tidak mampu berbuat banyak.

Pria ini mengaku juga gemar berbelanja, namun untuk hal-hal penting seperti sepatu, jam tangan, kemeja, mobil dan pernak pernik untuk menambah tampilan kendaraannya. Walau kadang tidak perlu, karena tanpa hiasan itu, mobilnya masih bisa jalan. Mereka juga menyicil dua buah rumah maksudnya untuk berinvestasi. Sebelum investasi pertama lunas, mereka sudah memutuskan untuk menanam modal lagi dengan membeli sebuah properti mewah. Sang suami berpikir pemasukan yang mereka miliki cukup untuk melunasi segala tagihan termasuk cicilan pembayaran rumah. Mereka lupa bahwa mereka hanya memiliki satu pemasukan, namun dua orang yang mengeluarkan.

Tetapi dalam kenyataannya mereka selalu mengalami kesulitan untuk melunasi tagihan rumah berikut kartu kredit mereka yang berjumlah lebih dari satu. Bahkan kerap kali terlewat tanggal untuk membayar tagihan listrik dan air di rumah yang mereka tempati. Sering mereka harus gali lubang tutup lubang atau berhutang sana sini untuk menutupi kekurangan tiap bulannya.

Ketika hadir seorang bayi dalam  keluarga kecil mereka. Maka kehidupan yang sudah semarak menjadi lebih beragam lagi. Timbul pengeluaran untuk kebutuhan bayi. Sang istri semakin semangat untuk berbelanja melalui internet. Era berbelanja online semakin trend saat ini. Semakin memudahkan manusia berbelanja tanpa perlu keluar dari rumah, sangat praktis. Juga lebih irit karena tidak perlu keluar bensin dan jajan jika seharian lelah berbelanja. Namun jangan salah semakin mudah maka semakin meningkatkan keinginan untuk berkunjung, melihat dan terpancing membeli secara online. Walaupun kadang barang tersebut sering tidak kita butuhkan.

Aktivitas berbelanja memang menyenangkan, itu yang saya rasakan juga. Namun masing-masing orang memiliki cara berbeda dalam mengatur keuangan pribadi dan keluarganya. Hal ini yang akhirnya membuat sang suami tidak berani untuk membuka tagihan kartu kredit dan menerima telepon. Karena begitu besarnya tagihan serta tekanan yang ia dapatkan dari pihak bank penerbit kartu. Kadang membuatnya menjadi tidak bisa tidur dimalam hari, sehingga mengganggu kinerja di kantor dan kesehatan tubuhnya. Rambutnya sudah mulai rontok dan menipis dan penampilan seperti kurang bersemangat.

Akhirnya ia merasa perlu untuk mengambil langkah menyelamatkan keluarga serta keuangan mereka. Jika hal ini pernah terjadi juga pada Anda, maka perlu untuk introspeksi terhadap pemasukan dan pengeluaran dalam keuangan keluarga.

Kapan kita harus berhenti berhutang? 

Jawabannya: Segera mungkin! artinya lebih cepat lebih baik. Jika Anda sudah memiliki keluarga artinya ada istri dan anak, maka saat itulah Anda harus berhenti berhutang lagi. Lunasi saja yang memang menjadi tanggung jawab Anda. Mulai kebiasaan baru yaitu menabung sebanyak dan sesering mungkin di awal bulan. Jangan dari sisa uang Anda, karena tidak akan meningkat banyak.

Bagaimana jika Anda sudah merasa tidak mampu utuk melunasi hutang karena minimum pembayaran yang sudah melebihi batas kemampuan keuangan. Karena jika Anda hanya melunasi sebagian tidak seluruhnya, itu artinya Anda tidak pernah akan lepas dari hutang tersebut,terutama hutang kartu kredit. Akibatnya akan menumpuk dan menggunung. 

Tips yang perlu Anda pertimbangkan untuk dilakuakan:
  1. Buat catatan tagihan keluarga baik pengeluaran istri, suami, anak dan bersama.
  2. Setelah itu total semua berapa hutang Anda.
  3. Lihat berapa jumlah uang yang tidak mungkin untuk di tahan pengeluarannya, seperti keperluan primer contohnya makanan, pakaian, serta air dan listrik. 
  4. Untuk no.3 yang bisa Anda lakukan hanya menghemat pemakaiannya jadi tidak berlebihan atau seperlunya saja.
  5. Cari pinjaman ke bank, jika masih bisa memperoleh pinjaman untuk melunasi hutang Anda.
  6. Jika bank tidak memberi atau masih ada sisa hutang setelah dilunasi sekalipun, maka jual asset bisa emas, mobil atau salah satu investasi barang tidak bergerak yang mungkin Anda miliki.
  7. Jika No. 6 Anda tidak berhasil juga, maka hubungi bank tempat Anda berhutang dan minta keringanan bunga pinjaman, kemungkinan bisa berhasil.
  8. Jika no 7 gagal lagi, maka Anda harus mencari pinjaman dari keluarga yang bisa membantu keluar dari masalah ini. Ceritakan permasalahan yang dihadapi kepada orang terdekat kemungkinan mereka bisa membantu Anda.
  9. Namun seandainya masih tidak berhasil maka, mau tidak mau harus mencari cara lain yang benar tentunya, sehingga bisa melepaskan Anda dari rongrongan tagihan tiap bulannya.
  10. Jangan lupa kartu kredit digunting dan musnahkan.
  11. Yang terakhir berhenti berhutang!
Sebuah cerita dari sebuah keadaan yang nyata:

Suatu hari dalam sebuah keluarga yang terlihat harmonis. Mereka harus menghadapi kenyataan di mana ayah yang mereka cintai harus pergi meninggalkan mereka, setelah beberapa bulan sakit. Sang Ayah ini belum tua umurnya, namun ia terlihat lebih tua dari usianya. Suatu hari ayah ini merasakan suatu yang aneh dalam perutnya yang selalu gembung dan terasa nyeri. Ia tidak bernapsu makan dan melakukan aktivitas lainnya. Tidak lama dirawat akhirnya ia meninggal setelah sebelumnya terdiagnosa kanker. Ternyata setelah meninggal baru diketahui bahwa sang ayah memiliki beban tanggungan harus membayar tagihan hutang dan tagihan kartu kredit yang sangat fantastik jumlahnya. Sementara pekerjaannya hanya jual beli mobil. Di tambah lagi anaknya mengalami hal yang sama seperti dirinya yaitu dikejar dan ditekan oleh debt collector atau penagih hutang. Keadaan ini semakin menambah beban pikirannya. Ia tidak mampu menghadapinya demikian pula raganya.

Ternyata beban pikiran ini membuat ayah ini sakit dan tidak berumur panjang. Stress yang berkepanjangan dan tidak tahu cara menyelesaikannya, membuat banyak virus dan  penyakit menyerang tubuhnya. Termasuk penyakit kanker karena ada pemicunya yaitu stress yang berlebihan.

Memang setelah meninggal beban itu hilang, namun bukan itu yang diinginkan. Kita ingin hidup sehat, bahagia dan bebas dari hutang. Maka bijaksana dalam membelanjakan uang. Karena uang bisa habis, kapan saja sementara keinginan terus ada dan bermunculan. 

Jadi berhentilah berhutang sesegera mungkin dan jangan melakukan pinjaman, jika Anda mampu membayar secara kontan. Hiduplah sesuai kemampuan Anda, jangan menggunakan ukuran kemampuan orang dengan diri sendiri karena akan tidak bisa berjalan dengan baik.







CONVERSATION

2 komentar:

  1. Setuju mbak..sebisa mungkin hindari berhutang. Apalagi menggunakan kartu kredit..ih ngeriii...

    ReplyDelete
  2. Halo, saya Ibu Laura Rodriguez, pemberi pinjaman pinjaman swasta yang memberikan pinjaman., Komersial dan pribadi dengan tingkat suku bunga tahunan yang sangat minimum serendah 2% dalam waktu 1 tahun untuk periode durasi 20 tahun pembayaran untuk setiap bagian dari dunia. Dan kami memberikan pinjaman dalam kisaran $ 2.000 sampai $ 100.000.000,00 USD.Our pinjaman benar diasuransikan dan keamanan maksimum adalah prioritas kami, saya menggunakan media ini untuk memberitahu Anda bahwa kami memberikan bantuan yang handal dan akan bersedia untuk menawarkan pinjaman. Jadi hubungi kami hari ini melalui email di: lauraloancompany@gmail.com

    ReplyDelete